Mungkin kita sering sekali merasakan dimana kita sudah memiliki niat baik, kita ingin berbuat baik, ingin melakukan hal baik. Tapi malah dianggap lain sama orang lain. Dan malah dinilai lain oleh orang lain. Dan bahkan ada yang berpikir sebaliknya. Ada yang berpikir bahwa kita cari muka, kita pura-pura, atau kita memiliki niat dibalik semua tindakan baik kita itu. Sering sekali terjadi miss komunikasi seperti itu. Dan mungkin sedang terjadi pada kita sekarang ini. Saat kita memberikan perhatian, atau bentuk kepedulian malah dianggap yang tidak-tidak.
Kadang Yang Kita Lakukan Baik Malah Dianggap Sebaliknya Oleh Orang Lain
Sering sekali terjadi, dan rasanya semua orang pernah atau sedang merasakannya. Kita memiliki niat baik. Tapi dipandang dan dinilai tidak baik oleh orang lain. Atau kita malah dianggap munafik dan malah mereka mengompori orang sekitar dengan cerita-cerita yang tidak benar tentang kita, sampai orang orang pun mempercayai itu, dan malah ikut-ikutan menjauhi kita, dan tidak mempercayai kita. Sedih pasti, kecewa pasti.
Tapi kita tidak bisa marah juga, kita tidak bisa berikan sikap lebih juga. Karena kita tidak bisa mengontrol apa kata orang. Kita tidak bisa mengontrol mulut orang, pikiran orang. Sehingga kita hanya bisa mendengar, dan pun kalau statement yang mereka berikan atau utarakan rasanya tidak benar, ya kita hanya bisa memberikan pembelaan. Kalau tidak ada bukti mendukung, ya siap-siaplah untuk tidak dipercayai atau di pandang oleh mereka. Sehingga hidup tidak selamanya bisa berjalan dengan baik, atau dengan lancar.
Yang bisa kita lakukan hanya terus berbuat baik, dan jangan berekspektasi. Jangan berharap kalian akan dibalas dengan sikap baik juga. Kita akan dimengerti oleh mereka. Tidak seperti itu. Maka dari itu. Kita harus memahami itu. Jadi selama kita memiliki niat baik, berniat baik, tetap lakukan itu, dan jangan berhenti menjadi baik. Toh pada akhirnya orang-orang sekitarmu akan melihat itu dan mereka akan menilai itu semua. Jadi akan terbukti mana yang pura-pura dan tulus.