Tidak seluruh orang menggemari apa yang bagi kita baik, serta demikian juga kebalikannya. Sebab seluruh orang mempunyai hasrat yang berlainan. Mempunyai kemauan serta pemikiran yang berlainan pula. Jadi kita tidak dapat mendesakkan kemauan kita pada orang lain. Kita tidak dapat mendesakkan buat seorang wajib akur dengan kita, wajib satu hasrat dengan kita, wajib menggemari apa yang pula kita gemari. Walaupun orang itu merupakan pendamping kamu sendiri ataupun orang terdekat kamu.
Suatu Hubungan Yang Dari Awal Sudah Dipaksakan Maka Akhirnya Hasilnya Tidak Akan Memuaskan
Tidak terdapat orang yang senang di cais. Juga terdapat orang berkata ia tidak permasalahan bila dikekang, percayalah itu cuma perkataannya. Ia cuma mau membuat pendampingnya hening serta suka. Tetapi pada dasarnya tidak terdapat yang senang di cais. Dikala mulai terdapat yang mengekang, dari situlah dini mula ikatan hendak tidak bagus. Seluruh yang di cais yang di menuntut, mendesakkan orang lain menjajaki ketentuan kita, ingin kita. Ia tidak hendak hendak sempat melaksanakannya dengan seluruhnya, juga jika ia senantiasa melaksanakannya. Sebab batin mereka tidak disana.
Buat apa orang pada kesimpulannya menjajaki kita, ingin kita, kemauan kita, bila itu cuma buat mengasyikkan batin kita saja, cuma buat membuat kita hening saja. Tetapi bukan sebab ia mau. Sebab bila sebabnya cuma itu, hingga itu tidak hendak bertahan lama. Bisik- bisik ia hendak melaksanakan perihal kebalikannya di balik pendampingnya. Serta itu telah rahasia biasa. Jadi buat apa mendesakkan seorang berlagak pura- pura di depan kita. Terlebih itu orang yang kita cinta. Bukannya justru lebih sakit bila perihal itu terjalin.
Pikirkan apa ekspektasi kamu bila pendamping kamu jadi pura- pura di depan kamu serta itu cuma buat melegakan kepribadian abdi kamu. Serta ingin hingga bila. Yang tentu bila ikatan telah sedemikian itu, betul telah terdapat cerminan gimana akhir dari ikatan yang semacam itu. Tidak dapat diharapkan banyak. Betul itu telah hukum alam. Seluruh orang ketahui itu. Jadi jika kamu telah ketahui kesimpulannya hendak gimana dengan tindakan semacam itu. Apakah kamu hendak senantiasa menjaga tindakan kamu?